Ketika
UN pastinya kita selalu diiringi dengan keinginan untuk mendapatkan danem
terbaik. Sebenarnya untuk mengabulkan keinginan tersebut tidaklah sulit. Kita
hanya perlu memilih. Bukan memilih antara options a, b, c, ato d, melainkan
kita harus memilih beberapa hal sepele seperti berikut :
1.
Memilih
untuk JUJUR ato TIDAK JUJUR
Kalo kita
memilih jujur, pastinya dari awal kita sudah niat dan berjanji untuk 100% kerja
sendiri. Dan pastinya perlu usaha mati-matian dan persiapan yang matang. Tapi
sialnya, terkadang jujur dominan dengan nilai yang kurang memuaskan. Dan jika
hal ini terjadi, kita kebanyakan menyesali perbuatan jujur tersebut. Kecuali
anak yang benar-benar pintar dan lucky banget. Sambil merem juga mereka pasti
dapet nilai yang maksimal.
Kalo tidak
jujur, pastinya banyak yang uda tau dong. Mulai dari contekan secara oral,
lirik sana lirik sini (tapi udah nggak jaman nih buat UN yang 20 paket), smsan,
chatting sama temen, bkin kerpekan, buka browser, sampe-sampe BELI KUNCI
JAWABAN! Yang terakhir ini nih yang paling ngehits dari tahun ke tahun. Dan aku
sendiri gak tau apa ini bener-bener kejadian ato engga. Kalo tidak jujur nih,
sering dominan nilainya bagus-bagus. Ini nih yang suka bikin anak-anak yang
jujur.
Hayo, para
reader pada pilih mana? Aku yakin nih, banyak anak yang milih gak jujur. Ato
pun kalo ada yang bilang jujur, dalam hati tetep pengen gak jujur kalo kepepet.
Udah akui aja, hahaha. Ini nih yang bikin orang Indonesia moralnya jelek.
Mereka lebih milih kesenangan dunia daripada akhirat. Ya kalo pengen nilai nya
bagus, belajar yang serius, doa, dan tirakat. Kalo cari jalan pintas gini sih,
sama aja bohong. Jadi biar adil, mending masuk sekolah itu jangan ngandelin
danem. Minimal disertai nilai rapot ato tes gitu, biar adil antara anak-anak
pinter dan anak-anak lucky. Oke, lanjut yang kedua.
2.
Menggunakan
AKAL/LOGIKA ato FEELING
Hal ini
memang sangatlah sepele, tapi perlu dipertimbangkan. Akal/logika cukup penting
digunakan ketika kita kepepet nggak bisa jawab ketika UN. Dengan logika,
setidaknya 75 persen bisa menempuh jawaban yang benar. Namun, untuk dapat
mencapai logika yang benar, kita perlu berlatih. Kita perlu membuka pikiran dan
perlu mengerti banyak hal. Mungkin kecerdasan memiliki kekerabatan dengan
logika.
Jika
menggunakan feeling setidaknya 50 persen jawaban benar. Karena feeling
mengandalkan perasaan dan hati. Hanya orang hebat yang bisa menggunakan feeling
mereka untuk menjawab pertanyaan sulit ketika UN. Namun kebanyakan anak memilih
feeling ketika menjawab pertanyaan sulit. Ya kalo saya bukan menganggap
menggunakan feeling tapi lebih tepatnya menjawab ngawur.
Selain
logika dan feeling, ada beberapa cara konyol yang sering digunakan anak-anak
jaman sekarang. Yaitu menggunakan alat ato hal lain untuk menjawab pertanyaan.
Seperti memilih berdasarkan banyak kancing baju, menggunakan dadu dari
penghapus, memilih berdasarkan banyak suku kata suatu bacaan, dan sebagainya.
3.
Memilih
Kerja Keras ato Mengandalkan Lucky
Agak gak nyambung
emang buat pilihan kali ini. Ya, memang kadang sering ditemui beberapa anak
yang pasrah dan memilih untuk terus berdoa saja. Ini bukanlah jalan keluar
menghadapi UN seganas sekarang ini. Kita perlu mengimbangi dengan kerja keras.
Itupun belum tentu hasil terbaik yang diberikan Tuhan sesuai dengan keinginan
kita.
Kerja Keras
adalah tokoh utama dalam menghadapi suatu ujian. Baik itu ujian fisik, psikis,
ato ujian lain seperti UN ini. Baru, setelah kita berusaha keras kita berserah
diri kepada Tuhan. Setelah ini kita baru bisa pasrah atas hasil kita nanti.
4.
Mengikuti
Saran Orang Lain ato Mematuhi Niat dan Jati Diri Kita
Saran orang
lain? Bingung ya maksudnya? Jadi gini penjelasannya. Saran orang lain biasanya
berupa tips-tips untuk menghadapi UN. Kalau untuk saya pribadi, tidak
menyarankan para pelajar yang akan menghadapi UN untuk sepenuhnya mengikuti
semua tips yang diberikan atau yang kalian dapat dari berbagai sumber. Memang
cukup membantu setelah mengikuti beberapa tips yang telah kalian terima. Tapi
alangkah baiknya jika kalian mengikuti persiapan dan cara belajar yang begitu
nyaman dan efektif menurut kalian sendiri. Karena berdasarkan pengalaman, saya
justru terjebak karena mengikuti saran belajar yang pernah saya terima
sebelumnya. Mungkin bagi beberapa orang efektif, tapi belum tentu bagi kita
efektif. Betul kan? Setiap orang memiliki cara dan tips terbaik untuk diri
mereka masing-masing.
Mungkin
cukup ini dulu yang bisa saya sampaikan. Mungkin lain kali bisa saya tambah
lagi. Jangan lupa comment dan sharingnya ya… http://septianadwi22.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar